Lembaga Charta Politika merilis hasil survei mengenai kondisi ekonomi masyarakat di tengah wabah corona. Salah satu hasil survei mencatat bahwa mayoritas responden menilai krisis yang diakibatkan COVID-19 ini merupakan yang terburuk jika dibandingkan 1998 atau 2008.ADVERTISEMENT

“Sebanyak 56,6 persen responden menilai krisis 2020 sebagai krisis paling buruk yang pernah dirasakan,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika dalam paparan survei secara virtual, Rabu (22/7).Sementara itu, 27,8 persen responden menilai krisis 1998 paling buruk dan 4,2 persen menilai krisis ekonomi di 2008 paling buruk.

Survei: New Normal, Penghasilan dan Tabungan Warga Turun, Utang Naik (1)
Survei Charta Politika Foto: Dok. Charta Politika

Namun, Yunarto menjelaskan perbedaan pandangan responden soal krisis tidak bisa menjadi pegangan. Sebab, mungkin saja ada responden yang mengalami satu era krisis tapi tidak mengalami krisis yang lain. “Perbandingan antarzaman sering kali tidak fair karena mungkin saja ada responden rasakan krisis 2020 tapi tidak di 1998,” jelas dia.

Survei: New Normal, Penghasilan dan Tabungan Warga Turun, Utang Naik (2)
Survei Charta Politika Foto: Dok. Charta Politika

Selain itu, berdasarkan survei, sebanyak 64,8 persen responden menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk dibandingkan sebelum adanya wabah COVID-19. Sebanyak 22,5 persen responden menilai kondisi ekonomi rumah tangga tidak ada perubahan. Hanya 2 persen yang menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih baik.ADVERTISEMENT

Survei kali ini juga mengukur bagaimana dampak new normal terhadap penghasilan. Hasilnya, sebanyak 30,8 persen menyebut penghasilan mereka berkurang 25 persen selama new normal. “Lalu sebanyak 25,1 persen menyebut penghasilan mereka berkurang 25-50 persen selama new normal. Sebanyak 15,2 persen menilai penghasilan mereka berkurang antara 50-75 persen,” jelas Yunarto.

Survei: New Normal, Penghasilan dan Tabungan Warga Turun, Utang Naik (3)
Survei Charta Politika Foto: Dok. Charta Politika

Sementara itu, 11,5 responden menyebut penghasilan mereka berkurang lebih dari 75 persen selama new normal berlaku.Selain soal penghasilan, Charta Politika juga mencatat bahwa mayoritas tabungan mereka berkurang selama new normal diberlakukan. Di sisi lain, utang mereka bertambah selama new normal.

Survei: New Normal, Penghasilan dan Tabungan Warga Turun, Utang Naik (4)
Survei Charta Politika Foto: Dok. Charta Politika

“Mayoritas responden atau 78,3 persen menyatakan bahwa setelah diberlakukan new normal, tabungan mereka berkurang. Dan 63,3 persen menyebut utang mereka bertambah,” jelas Yunarto.ADVERTISEMENT

Survei digelar pada 6-12 Juli 2020 melalui wawancara telepon dan melibatkan 2000 responden. Metode survei adalah simple random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Kriteria responden minimal 17 tahun atau memenuhi syarat menjadi pemilih di pemilu.